My Home

Selasa, Maret 08, 2011

[Part 2] Koloid ada di sekitar kita~~~ macam-macamnya

Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dpat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya.

Berdasarkan fasa terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Sol (fase terdispersi padat)
a. Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat
Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam


b. Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair
Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat


c. Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas
Contoh: debu di udara, asap pembakaran



2. Emulsi (fase terdispersi cair)
a. Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat
Gel adalah emulsi dalam medium pendispersi zat padat, dapat juga dianggap sebagai hasil bentukkan dari penggumpalan sebagian sol cair. Partikel-partikel sol akan bergabung untuk membentuk suatu rantai panjang pada proses penggumpalan ini. Rantai tersebut akan saling bertaut sehingga membentuk suatu struktur padatan di mana medium pendispersi cair terperangkap dalam lubang-lubang struktur tersebut. Sehingga, terbentuklah suatu massa berpori yang semi-padat dengan struktur gel.
Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi



b. Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
Emulsi cair melibatkan dua zat cair yang tercampur, tetapi tidak dapat saling melarutkan, dapat juga disebut zat cair polar dan zat cair non-polar. Biasanya salah satu zat cair ini adalah air (zat cair polar) dan zat lainnya; minyak (zat cair non-polar). Emulsi cair itu sendiri dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu; emulsi minyak dalam air (contoh: susu yang terdiri dari lemak yang terdispersi dalam air,jadi butiran minyak di dalam air), atau emulsi air dalam minyak (contoh: margarin yang terdiri dari air yang terdispersi dalam minyak, jadi butiran air dalam minyak).


c. Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas.
Emulsi gas dapat disebut juga aerosol cair yang merupakan emulsi dalam medium pendispersi gas. Aerosol cair juga memiliki sifat-sifat seperti sol liofob; efek Tyndall, gerak Brown, dan kestabilan denganmuatan partikel.
Contoh: hairspray dan obat nyamuk, untuk dapat membentuk koloid atau menghasilkan semprot aerosol yang diperlukan, dibutuhkan bantuan bahan pendorong/ propelan aerosol, anatara lain CFC (klorofuorokarbon atau Freon).


d. Buih (fase terdispersi gas)
1. Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, dan Styrofoam.




2. Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
Contoh: putih telur yang dikocok, dan busa sabun
Untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersi sama- sama berupa gas, campurannya tergolong larutan

1 komentar:

  1. huaaaa....kpopers juga.. hehehe
    thanks to info about koloid..

    BalasHapus