(2) PUPUK ZA
1. Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Belerang.
2. Terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan Nitrogen dalam bentuk amonium yang mudah larut dan diserap tanaman. 3. Mengandung Belerang dan Nitrogen dengan kadar tinggi:
Belerang 24 %
Nitrogen 21 %
Bila tanaman kekurangan unsur hara, maka :
• Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif.
• Terjadi penimbunana amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman, terjadi kerusakan aktifitas fisiologis dan mudah tererang hama dan penyakit.
• Produksi butir hijau daun menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis / kekuningan, dan hasil panen rendah.
Pupuk ZA
• Mudah penangannya dan ekonomis.
• Tidak menyerap banyak air.
• Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan.
• Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama.
• Dapat dicampur dengan pupuk lain.
• Aman digunakan untuk semua jenis tanaman.
• memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein pati, padi, gula, lemak, vitamin, dll.
• Memperbaiki rasa dan warna hasil panen.
• Tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap gangguan lingkungan (hama, penyakit, kekeringan)
Manfaat belerang bagi tanaman :
• Membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih hijau.
• Menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen.
• Meningakatkan jumlah anakn yang menghasilkan (pada tanaman padi).
• berperan penting pada proses pembulatan zat gula.
• Memperbaiki warna, aroma, dan kelenturan daun tembakau ( khusus pada tembakau omprongan).
• Memperbaiki aroma, mengurangi penyusutan selama penyimpangan, memperbesar umbi bawang merah dan baeang putih.
gejala kekurangan unsur hara belerang :
• Tanaman tumbuh kerdil, kurus dan panjang.
• Pertumbuhan dan kematangan terlambat, terutama pada tanaman biji-bijian.
• Pada sebagian besar tanaman, daun muda berwarna hijau kekuning-kuningan, merah sampai tulang daun. Pada beberapa tanaman seperti tembakau, jeruk dan kapas, gejala lebih dahulu terlihat pada daun tua.
• Pada tanaman kacang-kacangan pembentukan bintil akar berkurang.
• Buah-buahan tidak matang sempurna dan warnanya menjadi hijau terang.
• Timbul bintik-bintik pada daun, seperti pada kentang.
Cara penggunaan pupuk ZA
• Pupuk ZA sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan untuk semua jenis tanaman.(Unsur hara Belerang dibutuhkan tanaman sejak awal pertumbuhan)
• Pupuk ZA dapat dicampur dengan pupuk yang lain
(3) PUPUK SP-36
Pupuk SP-36 merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara Fosfor karena keunggulan yang dimilikinya :
1. Kandungan hara Fosfor dalam bentuk P2O5 tinggi yaitu sebesar 36%.
2. Unsur hara Fosfor yang terdapat dalam pupuk SP-36 hampir seluruhnya larut dalam air.
3. Bersifat netral sehingga tidak mempengaruhi kemasaman tanah.
4. Tidak mudah menghisap air, sehingga dapat disimpan cukup lama dalam kondisi penyimpanan yang baik.
5. Dapat dicampur dengan Pupuk Urea atau Pupuk ZA pada saa penggunaan.
Pupuk SP-36 diproduksi
• Dalam upaya memenuhi kebutuhan pupuk fosfat.
• Mendukung pencapaian swasembada pangan.
• Usaha efisiensi penggunaan pupuk Fosfat ditingkat petani.
Kandungan
• P2O5 total : 36%
• P2O5 tersedia : 34%
• P2O5 larut air : 30%
• BENTUK : Butiran
• WARNA : Keabu-abuan
Manfaat fosfor bagi tanaman
• Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik sehingga tanaman dapat mengambil unsur hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi sehat serta kuat.
• Menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman.
• Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, sehingga mempercepat masa panen.
• Memperbesar persentase terbentuknya bunga menjadi buah dan biji.
• Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.
Gejala kekurangan unsur hara fosfor
• Tanaman akan tumbuh kerdil.
• Pada tanaman muda, daun akan berwarna hijau tua keunguan.
• Kadang-kadang tampak pula warna hijau kekuning-kuningan karena kekurangan Fosfor cenderung menghambat penyerapan unsur hara Nitrogen.
• Warna kekuningan ini akan lebih dulu dijumpai pada daun tua karena sifat Fosfor yang mobil dalam tanah, sehingga dalam keadaan kekurangan, unsur hara Fosfor dengan cepat ditranslokasikan ke bagian tanaman yang lebih muda.
• Pada tanaman buah-buahan pucuk daun akan berwarna browns atau ungu.
• Pembentukan bunga/buah/biji terhambat sehingga panen terlambat. Selain itu persentase bunga yang menjadi buah menurun karena penyerbukan yang tidak sempurna.
Cara penggunaan pupuk SP-36
Untuk tanaman semusim Pupuk SP-36 sebaiknya digunakan sebagai pupuk dasar sedangkan untuk tanaman tahunan diberikan pada awal atau akhir musim hujan atau segera setelah panen.
E. Berdasarkan Fasanya
1.Pupuk padat, yakni pupuk yang umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai dari yang mudah larut sampai yang sukar larut dalam air.
2.Pupuk cair, yakni pupuk yang penggunaannya dilarutkan terlebih dahulu dengan air. Umumnya, pupuk ini disemprotkan pada permukaan daun. Karena mengandung banyak unsure hara, baik mikro maupun makro, harga pupuk ini relatif mahal.
F. Berdasarkan Cara Penggunaannya
1.Pupuk Daun, yakni pupuk yang cara pemupukan dilarutkan terlebih dahulu dengan air, kemudian pupuk ini disemprotkan pada permukaan daun.
2.Pupuk akar atau pupuk tanah, yakni pupuk yang diberikan ke dalam tanah di sekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.
G. Berdasarkan reaksi Fisiologisnya
1.Pupuk yang memppunyai reaksi fisiologis asam, yakni pupuk yang diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah akan menjadi lebih asam misalnya: ZA dan Urea.
2.Pupuk yang diberikan memiliki reaksi fisiologis basa, yakni pupuk yang diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik, misalnya pupuk kalsium sianida, calnitro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar