My Home

Kamis, Februari 03, 2011

SHINee FF [SHINING SCHOOL part 10/11]

Title : Shining School
Author : KeyNia a.k. Kunang Annalitha
Main Cast : Reader a.k. Kim Mi-Young, Jung su a.k. Kim Jonghyun, Choi Minho, Key, Onew, Taemin a.k. Taeyeon
Support Cast : Park Min Gi, Hwang Soo yun, Yesung, Mir, Jaejin, Dongho, Seunghyun, Dong Woon, Gikwang, Cho kyuhyun,
Length : Sequel rating
Genre :Romance and friendship
Rating : PG-13
Summary : Ini cerita tentang Kim Mi-Young yang mempunyai sahabat kecil bernama Jung Su. Mungkin dari luar terlihat seperti Jung Su yang selalu dikerjai Mi-Young tapi sebenarnya mereka adalah sahabat sehati. Tapi apa jadinya kalau mereka berpisah? Mungkinkah keputusan Mi-Young bersekolah di Shining school *sekolah yang agak aneh* dan terdapat 5 shining star bisa mempertemukannya dengan Jung Su? Check it out! <3 <3

Last Part
“tenang saja Mi-Young, oppa baru sadar kalau ada yeoja lain yang benar-benar oppa cintai dari dulu, tapi aku tidak tahu dia mencintai oppa atau tidak, jadi...” aku mengedarkan pandangan di sekitarku.

“Oppa, mencari siapa?”

“Shttt....oppa akan melakukan sulap, mengeluarkan orang dari bawah meja” bisikku pelan, lalu akupun berjalan ke arah Meja bertaplak putih yang taplaknya menjulur panjang hingga lantai, lalu aku mengacungkan jempol dan memberi kode pada Mi-Young yang masih bingung untuk bersama-sama menghitung.

“Hana, dul, set” aku pun menyingkapkan taplak meja, dan seperti yang sudah kuduga, seseorang yang sangat aku kenal bersembunyi di bawahnya terlihat sangat kaget.

“Nu..nuguseyo oppa?”Mi-Young terlihat tak kalah kagetnya melihat orang dibawah meja, sedangkan aku hanya tersenyum tipis.

“keluarlah.. kau sudah ketahuan dari tadi, perkenalkan dirimu pada yeodongsaeng kita” kataku sambil menatap ke bawah.

New Part

“keluarlah.. kau sudah ketahuan dari tadi, perkenalkan dirimu pada yeodongsaeng kita” kataku sambil menatap ke bawah.

"....."

“Park Min Gi, apa perlu aku menarikmu ke luar dari meja?” tambahku sambil tersenyum, dan yeoja dibawahku mambalas dengan senyum kecut. Aigoo~~~ yeoja ini, sudah dua tahun tidak bisa kuhubungi, ingin sekali aku bertanya banyak hal, tapi kuurungkan niatku. Aku tak ingin membuatnya takut, aku tak ingin dia pergi lagi, aku pun mengulurkan tangan kananku

“jebal... keluarlah”

Walau sebelumnya terlihat bimbang, Min gi menerima uluran tanganku dan aku pun menuntunnya ke arah kursi tempat Mi-Young duduk

“Nah, Mi-Young, ini Park Min gi, kelas XI seangkatan dengan Minho dan Key. Min gi, ini Mi-Young, kau tahu, dia teman masa kecilku di pantai Jungmun yang pernah kuceritakan itu”

“Jinjja??” Min gi terlihat agak kaget “Min gi imnida, karena kamu memanggil Onew dengan sebutan oppa, panggil saja saya Min Gi eonni, wahh... Jinki oppa sering menceritakan tentang masa kecilnya waktu bertemu Mi-Young”

“Nee... jinjja eonni?” Mi-Young terlihat senang berkenalan dengan Min Gi, aku pun tersenyum melihat mereka berdua, benar-benar seperti saudara. Tapi pernyataan Mi-Young kemudian sangat mengagetkanku

“ Oppa, jadi Min Gi eonni inilah yeoja yang benar-benar oppa cintai ya?” tanya Mi Young polos sambil melihat ke arahku, aku tak berani melihat reaksi Min Gi

“MWO?? i.. itu...” aku merasa bingung mau menjawab apa, aku tak sanggup melihat bagaimana reaksi Min Gi maka aku balikkan saja topik pembicaraan “Eh, bukannya kita tadi mau bicara hal lain?”

“ Eh.. nee.. baiklah”

“Bicara apa oppa?” Min gi tampak tak mengerti

“Peristiwa 2 tahun lalu, yang menjadi penyebab bubarnya SHINee, yang berkaitan dengan oppa mu Yoochun. Baiklah akan oppa ceritakan....

2 Tahun Lalu

Jepang

===Onew Story=====
Saat itu adalah musim dingin di Hokaido, Jepang. Walaupun dalam suasana sangat dingin dibawah 00C kami berlima, SHINee bersama beberapa delegasi sekolah termasuk Min Gi dan oppanya Yoochun hyung telah berkumpul di Hokkaido sebagai delegasi sekolah dalam pekan kebudayaan yang dilaksanakan di kota itu.

Setelah menyelesaikan pekan kebudayaan dengan sukses, aku ditawari untuk mengadakan piano recital yang akan diadahi banyak orang penting di kota Hajibata, sekitar 3 jam dari Sapporo. Itu adalah mimpiku, dan kebanggaan bagi sekolah pula apabila siswanya dapat bermain piano di konser ternama di tempat yang konon Mozart pun pernah memainkan musik klasiknya disana. Tapi saat itu aku jatuh sakit, aku tidak bisa apa-apa, tapi sekolah sudah berjanji untuk mendatangkan aku. Tanpa sepengetahuanku, Minho mendatangi Yoochun hyung dan memintanya menggantikanku. Padahal aku tahu Yoochun hyung harus segera kembali ke LA.

Maka Yoochun hyung pun pergi ke Hajibata dengan menggunakan mobil yang dipinjamkan oleh Minho. Tapi di tengah jalan, tanpa kami duga sebelumnya, cuaca sedang dingin-dinginnya dan terjadi badai salju di jalan antara Sapporo dan Hajibata. Kami pun khawatir dan ketika kami menelepon ke gedung tempat konser Yoochun hyung akan diadakan, Yoochun hyung belum datang padahal waktu pertunjukkan telah lewat. Maka kami menelusuri jalan dari Hokkaido ke Hajibata dan betapa terkejutnya kami menemukan mobil yang ditumpangi Yoochun hyung kosong dan beberapa puluh meter dari sama Yoochun telah pingsan dan diselimuti salju.

Yoochun hyung dalam suasana sedingin itu dan tanpa sarung tangan membuat jari-jarinya membeku dan mati sehingga harus diamputasi. Untung saja nyawanya bisa diselamatkan. Tapi bagi seorang pianis, jari adalah nyawa, aku tak tahu apakah kalau aku menjadi Yoochun aku bakal sanggup tinggal di dunia ini. Aku memutuskan berhenti dari SHINee dan sempat ingin berhenti main piano, tapi aku tak bisa. Piano adalah hidupku, tapi perasaan bersalah terus menggelayutiku maka setiap aku selesai bermain piano, aku akan melukai diriku. Membiarkan diriku jatuh dari tangga, membiarkan diriku diserempet kendaraan, rasanya itu bisa sedikit mengurangi rasa bersalahku.

Lalu kau, Min Gi yang sejak Yoochun hyung jarinya diamputasi selalu menemani oppa mu, akhirnya kau mendekatiku lagi, kau memarahiku. Menahanku terus bertindak bodoh. Selalu mendampingiku yang selalu mencoba terluka, menangis untukku. Hingga aku sadar, betapa bodohnya diriku kalau terus melukai tubuhku.

Tapi beberapa minggu kemudian, Min Gi dan Yoochun hyung pergi meninggalkan kami ke Amerika karena Yoochun hyung ternyata sakit Jantung, dan baru sekitar dua bulan lalu kami mendapat berita Yoochun hyung telah meninggal karena sakit jantungnya dan Min Gi, kau tak pernah bisa dihubungi.

Aku tahu aku salah, seandainya saja Yoochun hyung tidak menggantikan aku untuk pergi, mungkin dia masih hidup. Minho juga menyalahkan dirinya sendiri, dia mengaku kalau mobil yang dipinjamkannya pada Yoochun hyung ternyata pengukur bensinnya rusak tanpa disadarinya sehingga tetap menunjuk ke arah bensin penuh dan menyebabkan mobil kehabisan bensin di tengah jalan. Lalu ponsel yang digunakan oleh Yoochun hyung sehari sebelumnya tidak sengaja dijatuhkan oleh Taemin sehingga rusak.

Mengetahui hal itu, Key yang sangat dekat dengan Yoochun hyung marah besar pada Minho yang telah meminta Yoochun hyung untuk menggantikanku, dan dia pun berdebat dengan Minho lalu pergi. Jonghyun juga yang berada di pihak Key ikut pergi. Aku..aku..bagaimana pun salahku Yoochun hyung sampai harus pergi, kalau aku tak sakit waktu itu...dia pas..pasti...

Sebuah tangan hangat menggenggam tanganku yang bergetar, aku mendongak dan mendapati Min Gi menggeleng

“Oppa... ini bukan salah oppa. Memang pada awalnya Yoochan oppa marah pada oppa karena dia bingung mau menyalahkan siapa atas nasibnya. Tapi pada akhirnya dia menyadari, kalau ini adalah takdir, dia tidak menyalahkanmu oppa...”Min Gi menyodorkan kertas berwarna hijau ke arahku

“Mwo?”

“Ini.. ini adalah surat dari Yoochun oppa yang dititipkan padaku. Aku sama sekali tidak tahu isinya karena aku telah berjanji tidak akan melihatnya”

To Lee Jinki, yang telah kuanggap adikku sendiri

Sebelumnya aku mau meminta maaf karena aku tak mau berbicara padamu setelah kecelakaan itu

Aku terlalu shock karena harus kehilangan jari-jariku, Kau tahu, surat ini kutulis dengan menggunakan jari kaki?

Diriku yang kehilangan jari-jariku ini bukanlah kesalahan siapapun, jadi aku mohon, jangan sampai kalian, SHINee pecah hanya karena kesalahpahaman. Kau leadernya, kalau sekarang kalian pecah aku yakin kamu bisa menyatukannya lagi.

Aku memang sudah tidak bisa bermain piano, maka, tolong gantikan aku bermain, ambil bagianku juga! Taklukan dunia! Jadilah pianis terbaik di dunia.

Aku tahu hidupku tak lama lagi, maka aku mohon jagalah Min Gi. Aku tahu kau mencintainya, kau tidak bisa membohongiku!

Aku hanya minta kau membahagiakan adikku

Rasa haru yang sangat terasa begitu pekat di dadaku, mataku panas. Bagaimana mungkin Yoochun hyung bisa sebaik ini? Aku yang telah membuat dia kehilangan jari-jarinya yang bagaikan nyawanya sekarang mempercayakan adiknya, yeoja yang aku cintai yang juga yeoja yang lebih berharga dibanding apapun bagi Yoochun oppa. Eotteokhae?

“oppa?? Waeyo? Gwenchana? Kenapa oppa menangis?” aku merasa sepasang tangan mungil menghapus air mataku, kudongakkan wajahku. Sepasang mata jernih yang selalu dapat menenangkanku balas menatapku penuh cemas. Aku tak ingin dia khawatir, aku tak ingin dia ketakutan, aku ingin melindunginya.

“Gwenchana Min Gi” aku tersenyum padanya lalu menariknya erat ke dalam pelukanku. Aku berjanji Yoochun hyung, aku akan menjadi pianis terbaik di dunia, dan yang paling penting aku akan menjaga dan membahagiakan Min Gi seumur hidupku.

####disini untuk pertama kalinya Mi Young dicuekkin~

########LANJUT##########
===============End of Onew POV =====================

=========Author POV =========

Keesokkan Harinya

SHINING SCHOOL

Seorang namja perlahan-lahan mengendap-ngendap ke arah ruangan olahraga, dia tidak mau sampai ketahuan datang ke ruangan olahraga dan harus bertemu klub basket. Tidak, dia belum siap, kalau bukan karena benda berharga yang telah dijaganya sejak kecil, dia tidak akan kesini.

“ Seharusnya terjatuh di sekitar sini, padahal tadi malam juga sudah aku cari, aku kira kalau siang pasti lebih mudah ditemukan tapi kenapa tidak ada di manapun?” gumamnya sambil terus berjongkok meraba-raba di bawah meja yang ditumpukkan di depan ruang olahraga.

“Jonghyun hyung?”

Namja yang sedang mencari-cari itupun kaget dan berbalik “Jaejin! Kau mengagetkan aku dasar pabo!”

“Aku kan hanya menyapa saja,, ehhh..key udah bilang kalau hyung bakal ikut training klub kita besok!,, ayo hyung, ke dalam! Hyung belum tahu kan apa yang harus kita bawa!” tanpa basa-basi Jaejin menarik tangan Jonghyun masuk ke dalam ruang olahraga.

Dan seketika hati Jonghyun serasa diiris-iris melihat Mi Young dan Key sedang duduk berdampingan sambil tertawa. Mereka seperti sedang asyik mendikusikan sesuatu, bahkan Key dengan entengnya menyubit kedua pipi Mi Young. Mi Young terlihat sama sekali tidak marah, malah sambil tertawa-tawa dia mencoba menjitak kepala Key.

“Harap maklum ya Hyung, mereka itu memang selalu begitu, padahal harusnya langsung jadian ajah” ujar Jaejin enteng sambil menepuk bahu Jonghyun.

“.....” Jonghyun tidak berkata apapun, lidahnya terasa kelu, kalau mungkin dia ingin sekali menjitak Jaejin tapi apabila dia melakukannya, perasaannya akan ketahuan.

“KEY!! Jonghyun hyung datang!!”

Key dan Mi Young akhirnya memalingkan pandangan mereka ke arah Jonghyun dan Jaejin.

“Jonghyun sunbae!!” Mi Young melambaikan tanganya ke arah Jonghyun lalu melintasi lapangan menuju ke arah namja itu diikuti oleh Key yang tersenyum setengah hati, Key masih merasa ada yang aneh dengan hyungnya itu, tapi mungkin cuman perasaannya saja. Lagipula Jonghyun hyung datang.

“Aku tidak bisa lama-lama Key, aku ada jadwal rekaman jadi aku hanya akan mengambil daftar barang yang harus dibawa untuk training besok”

“Oh.. nee.. gwenchana”

“Ini daftarnya sunbae! “ Mi Young menyerahkan selebaran pada jonghyun, dan ketika jonghyun hendak mengambilnya tak sengaja dia menyentuh tangan Mi young, rasanya ada aliran listrik mengalir di tangan nya membuat namja itu buru-buru menarik kertas.

“Baiklah aku pergi, aku akan tepat waktu besok kok, anneyong!” Jonghyun pun meninnggalkan mereka berdua tanpa mempedulikan sapaan anggota tim basket lain, Jonghyun pabo! Kenapa kamu malah jadi ikut! Jangan-jangan selama training ini kamu malah akan melihat Key dan Mi Young yang tambah mesra, seharusnya kamu tidak ikut saja! umpatnya dalam hati

=======End of Author POV=============

========Mi Young POV ==========

Kamar Asrama Mi Young

Besok sebagai manager tim basket aku akan ikut training tim basket, Key memberitahuku kalau tempatnya berubah, bukan di pegunungan tapi di tepi pantai. Karena tidak mungkin aku yeoja disana sendiri, maka aku mengajak Soo yun dan Taeyeon. Nanti kita akan menginap di sebuah villa yang dekat dengan pantai. Aku sangat sukaaaa pantai, walau aku tidak bisa berenang tapi aku cinta pasir putihnya. Banyak kenangan disana terutama kenanganku waktu kecil bersama Junsu...

Brukkhhh

”Aigooo, Dark Prince!!” lagi-lagi boneka Teddy bear yang diberikan Minho oppa, yang sudah sengaja aku berdirikan di kasur jatuh lagi menimpa kepalaku. Perasaan tiap aku ingat sama Junsu ni boneka jatuh, apa jangan-jangan sudah dimantrai ni boneka. Aku menamainya Dark Prince karena aku merasa ni boneka sama Minho oppa memiliki sisi gelap yang susah dijelaskan. #Author digeleng flamers#

“Minho oppa?? Oppa sedang apa sekarang? Sudahkah makan?” Aku membelai Dark Prince, rasanya ada yang hilang ketika Minho oppa pergi. Tidak ada lagi yang menyuruhku mengerjakan soal-soal, memaksaku belajar, mengajariku memelototiku kalau salah, menarik-narik tanganku, menyuruhku mengganti lampu. (?,, yang ini abaikan). Sebenarnya apa arti dirinya bagiku? Tapi... sebenarnya aku masih tak percaya Minho oppa menyukaiku...

Perlahan aku menarik kertas dari saku bajuku, kertas yang diselipkan dalam tanganku sebelum Minho oppa pergi, aigoo... kenapa aku lupa tak membacanya tadi malam setelah Onew dan Min Gi eonni mengantarku ke asrama?

To : Kim Mi Young
Di kotak lacimu paling bawah ada sebuah kotak berwarna biru
Bukalah lalu lihat, disana kamu dapat melihat sesuatu yang paling berharga bagi diriku.
Sesuatu yang lebih berharga dari hartaku, diriku, bahkan nyawaku.
Lalu lihatlah surat yang ada di dalam kotak itu, ikuti petunjukknya


“Mwo?...cuman ini?” Aku membolak-balik, tapi percuma tak ada tulisan lain, maka dengan agak penasaran aku membuka laci di samping kasurku yang paling bawah dan benar saja terdapat kotak . Kotak berwarna biru yang diikat dengan pita berwarna putih. Kotak itu sebesar kotak sepatu dan ketika aku angkat terasa agak berat. Minho oppa bilang kalau di dalamnya aku bisa melihat sesuatu yang paling berharga bagi Minho oppa, maka dengan penasaran aku mulai melepaskan pita putihnya dan akhirnya hanya tinggal membuka tutup kotaknya, maka aku buka ,

DEG

Refleks aku menutup mulutku sambil menatap benda di hadapanku

“Aish.... ini kan?”

TBC

Ayooo~~~~~~~~ayo~~~~~~~kripik dan sarannnn dan like please!!!#sambil nyawer uang recehan (?)

#FF ini udah dipostin di FB aku, dan asli buatan aku sendiri, jd jangan berani2 plagiat#

Chapter terakhir 1 mingguan lagi ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar